Pelajar DIY Tetap Semangat Belajar
SUASANA memprihatinkan sempat dialami oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya ketika Gunung Merapi meletus pertama kali pada selasa (16/10/2010) dan disusul beberapa letusan berikutnya. Korban jiwa, harta dan rusaknya lingkungan pun tidak terelakkan dikawasan seputar Merapi, baik diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun Jawa Tengah (Jateng).
Dengan adanya musibah alam itu tentu saja para siswa didik atau pelajar sebagai salah satu elemen masyarakat di DIY dan Jateng turut mengalami kesedihan dan keprihatinan. Di antara mereka kiranya ada yang kehilangan anggota keluarga, termasuk orang tua mereka. Selain itu, rumah,sawah atau ternak mereka ada juga yang tersapu oleh awan panas Merapi.
Itu semua kiranya akan membuat sedih para korban musibah alam. Namun syukurlah perhatian dan penanganan berbagai pihak secara bertahap segera mereka terima . baik dari pemerintah daerah maupun pusat, PMI,SAR,LSM, relawan,korporat, warga masyarakat dan pihak-pihak lainnya gayung bersambut meringankan beban penderitaan korban.
Dari sisi pendidikan atas musibah merapi tersebut,tentu saja kita berharap akan pemerintah dan pihak-pihak yang komitmen terhadap pendidikan dapat memperlancar proses belajar mengajar para sisw/pelajar khususnya korban musibah merapi.
Sebuah korban melaporkan , semua sekolah di DIY diimbau tidak menolak permintaan penumpang para pelajar yang mengungsi.”pelajar yang mengungsi karena erupsi merapi dapat menumpang disekolah pilihannya sampai pemerintah dapat menyediakan tempat belajar bagi mereka. Ini merupakan kesepakatan dengan pemerintah kabupaten dan kota, semua sekolah diharap dapat mengikutinya”,
Kita berharap pelajar korban merapi tetap semangat belajar dan siap menyongsong masa depan cerah.